Skip to main content

“Ada berbagai gejala yang bisa muncul saat terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti batuk, demam, pilek. Namun, gejala ISPA juga bisa berbeda-beda tergantung jenis yang dialami.”

Setelah pandemi COVID-19 sudah mereda, sekarang muncul penyakit pernapasan lain yang mewabah akibat buruknya kualitas udara, yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA. Banyak orang, terutama anak-anak, mengalami gejala ISPA, mulai dari batuk, sesak napas hingga demam.

Namun, karena gejala yang muncul cukup umum terjadi, tidak sedikit orang yang mungkin hanya menganggapnya sebagai sakit biasa. Padahal infeksi ini juga bisa menyebabkan komplikasi yang bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, kamu perlu mengenali gejala ISPA agar bisa segera mencari pengobatan yang tepat.

Gejala ISPA yang Tidak Boleh Disepelekan

Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA merupakan infeksi yang memengaruhi bagian atas sistem pernapasan.

Penyakit ini biasanya terjadi akibat infeksi virus, tapi infeksi bakteri dan polusi juga bisa menjadi penyebabnya.

Berikut adalah beberapa gejala ISPA yang umum:

  • Batuk. Batuk terus-menerus adalah tanda umum ISPA. Jenis gejala ini bisa kering atau menghasilkan lendir.
  • Sakit tenggorokan. Tenggorokan yang teriritasi atau nyeri bisa menjadi gejala awal.
  • Sesak napas. Bila kamu kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik, sebaiknya berhati-hati karena itu bisa menjadi gejala ISPA.
  • Demam: Suhu tubuh yang tinggi merupakan tanda adanya infeksi. Jadi, bila kamu Sering Demam Tinggi dan Menggigil, Hati-Hati Gejala ISPA.
  • Kelelahan. Merasa sangat lelah adalah hal yang biasa terjadi ketika tubuh kamu sedang melawan infeksi.
  • Nyeri dada. Ketidaknyamanan atau nyeri dada juga menjadi gejala yang bisa terjadi, terutama saat batuk.
  • Hidung tersumbat. Hidung tersumbat atau meler juga bisa menyertai ISPA.
  • Sakit kepala. Gejala ini juga sering terjadi dan bisa mengindikasikan adanya infeksi.
  • Nyeri otot. Nyeri tubuh dan nyeri otot juga menjadi gejala ISPA yang umum.
  • Hilangnya rasa atau bau. Ketika terkena ISPA, hilangnya indra-indra ini dapat terjadi secara tiba-tiba.

Gejala yang Muncul Berdasarkan Jenis ISPA

Ada berbagai jenis infeksi saluran pernapasan atas dan masing-masing bisa menimbulkan gejala yang khas dan berbeda dari yang lainnya.

Berikut gejala ISPA berdasarkan jenisnya:

1. Flu biasa

Ada banyak virus yang bisa menyebabkan pilek. Gejalanya mungkin meliputi:

  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Batuk dan bersin.
  • Perubahan rasa dan bau.
  • Demam.
  • Tekanan di telinga dan wajah.

Gejalanya biasanya hilang dengan perawatan di rumah setelah 10–14 hari.

2. Sinusitis

Ini adalah peradangan pada sinus, dan bisa terjadi akibat infeksi pada bagian lain sistem pernapasan.

Peradangan bisa menyebabkan peningkatan produksi lendir dan penyumbatan sinus, karena kesulitan mengeluarkan cairan.

Beberapa gejala sinusitis adalah:

  • Nyeri di sekitar mata, pipi, atau dahi.
  • Tekanan sinus dan nyeri tekan.
  • Hidung berair atau tersumbat.
  • Berkurangnya indra penciuman.
  • Demam.
  • Bau mulut.

3. Laringitis

Ini adalah peradangan pada pita suara, yang juga dikenal sebagai laring. Beberapa gejala ISPA ini yang umum meliputi:

  • Suara serak atau kehilangan suara.
  • Batuk terus-menerus dan iritasi di tenggorokan.
  • Sakit tenggorokan.

4. Faringitis

Ini adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi faring, atau bagian belakang tenggorokan. Beberapa gejala umum faringitis adalah:

  • Tenggorokan sakit atau gatal.
  • Peradangan.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Kesulitan menelan.

Itulah berbagai gejala ISPA yang perlu kamu waspadai. Bila kamu mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk menghubungi dokter.

 

Artikel ini diambil dari: https://www.halodoc.com/artikel/ini-gejala-ispa-yang-tidak-boleh-disepelekan

dr. Bryan John Junior

Graduated from Atma Jaya University, Dr. Bryan is known as a detail-oriented doctor who is dedicated fully to his patients. He consistently offers positive, lasting outcomes to her patients by recognizing their conditions and adapting treatments to their individualized needs.

Leave a Reply