Skip to main content

Abrasi dan Resesi Gingiva: Penjelasan dan Cara Pencegahannya

Abrasi dan resesi gingiva adalah dua masalah gigi yang sering dianggap sepele, tetapi bisa berdampak signifikan pada kesehatan mulut dan gigi jika tidak ditangani dengan baik. Artikel ini akan menguraikan pengertian keduanya, serta langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut.

Apa itu Abrasi Gingiva?

Abrasi adalah hilangnya lapisan gigi, terutama pada bagian enamel, akibat gesekan mekanis. Kondisi ini sering terjadi karena kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras atau penggunaan sikat gigi dengan bulu kasar. Selain itu, kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau menggunakan gigi untuk membuka kemasan juga dapat memicu abrasi. Abrasi dapat memperlihatkan lapisan yang lebih dalam dari gigi, seperti dentin, yang kemudian menyebabkan rasa nyeri, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Periodontology, abrasi gigi adalah masalah umum yang dialami oleh orang dewasa, terutama mereka yang melakukan penyikatan gigi dengan teknik yang salah atau menggunakan alat yang tidak sesuai dengan kebutuhan .

Apa itu Resesi Gingiva?

Resesi gingiva adalah mundurnya gusi dari posisi semula, sehingga akar gigi menjadi terlihat. Gusi yang surut bukan hanya masalah estetika, tetapi juga membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan, infeksi, serta meningkatkan sensitivitas. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh penyakit gusi (periodontitis), trauma karena abrasi, atau bahkan penuaan alami. Menurut penelitian dalam Journal of Periodontology, resesi gingiva lebih sering terjadi pada individu yang tidak melakukan perawatan gigi secara rutin dan mengalami penyakit periodontal .

Apa yang Dapat Anda Lakukan untuk Mencegahnya?

Agar terhindar dari abrasi dan resesi gingiva, penting untuk mempraktikkan kebiasaan perawatan gigi yang baik. Berikut beberapa Do’s and Don’ts yang bisa diterapkan sehari-hari.

Do’s:

  1. Gunakan sikat gigi berbulu lembut.
    Menyikat gigi dengan bulu yang terlalu keras dapat menyebabkan abrasi dan merusak gusi. Pilih sikat gigi dengan bulu lembut dan lakukan penyikatan dengan gerakan lembut.
  2. Menyikat gigi dengan teknik yang benar.
    Gunakan gerakan memutar yang lembut saat menyikat gigi, bukan gerakan horizontal yang agresif. Ini akan mengurangi gesekan yang berlebihan pada gigi dan gusi.
  3. Rutin periksa ke dokter gigi.
    Kunjungan rutin setiap enam bulan membantu mengidentifikasi masalah pada tahap awal dan mencegah kondisi menjadi lebih serius.

Don’ts:

  1. Jangan menyikat gigi terlalu keras.
    Menyikat gigi dengan kekuatan berlebih tidak akan membersihkan gigi lebih baik, melainkan mempercepat abrasi enamel dan iritasi pada gusi.
  2. Hindari penggunaan pasta gigi yang bersifat abrasif tinggi.
    Pasta gigi yang terlalu abrasif dapat mempercepat proses pengikisan enamel. Gunakan pasta gigi yang dirancang khusus untuk gigi sensitif atau untuk mencegah abrasi.
  3. Jangan menggigit benda keras.
    Kebiasaan membuka kemasan atau menggigit benda keras dengan gigi dapat menyebabkan trauma pada gigi dan gusi, memperparah resesi gingiva.

Kesimpulan

Abrasi dan resesi gingiva adalah masalah kesehatan mulut yang harus ditangani secara serius. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti teknik menyikat yang benar, penggunaan alat perawatan yang sesuai, dan kunjungan rutin ke dokter gigi, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi Anda tetap optimal.

Referensi

  1. Journal of Clinical Periodontology: Pengaruh penyikatan gigi yang tidak tepat terhadap abrasi gigi.
  2. Journal of Periodontology: Resesi gingiva dan faktor-faktor penyebabnya dalam populasi orang dewasa.
drg. Irene Kusumo

Lulus dari Universitas Trisakti, drg. Irene Kusumo memberikan perspektif inovatif dalam perawatan gigi. drg. Irene fokus pada pasien, dan berupaya menciptakan lingkungan di mana pasien dapat merasa nyaman, aman, dan tenteram. Dia sangat memperhatikan detail dan memberikan pasiennya senyuman yang layak mereka dapatkan!

Leave a Reply