Skip to main content

Apakah Sudah Ada Vaksin Monkeypox (Mpox) di Indonesia dan Siapa Saja yang Harus Mendapatkan Vaksin?

Monkeypox, atau yang kini lebih sering disebut sebagai Mpox, merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Penyakit ini mirip dengan cacar (smallpox), meskipun secara klinis memiliki gejala yang lebih ringan. Mpox menjadi perhatian global karena potensi penyebarannya yang cepat, terutama di kalangan kelompok tertentu yang lebih rentan terhadap infeksi. Seiring dengan peningkatan kasus di beberapa negara, pertanyaan mengenai ketersediaan vaksin di Indonesia dan siapa yang sebaiknya mendapatkannya menjadi sangat relevan.

Ketersediaan Vaksin Mpox di Indonesia

Hingga saat ini, vaksin yang digunakan untuk mencegah Mpox adalah vaksin yang sebelumnya dikembangkan untuk cacar (smallpox). Vaksin ini dikenal dengan nama MVA-BN (Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic) atau JYNNEOS di Amerika Serikat, dan Imvanex di Uni Eropa. Vaksin ini telah terbukti efektif dalam memberikan perlindungan terhadap infeksi Mpox.

Namun, ketersediaan vaksin ini di Indonesia masih terbatas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah melakukan upaya untuk mendapatkan dan mendistribusikan vaksin ini, terutama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC) pada pertengahan tahun 2022 .

Siapa Saja yang Harus Mendapatkan Vaksin Mpox?

Kemenkes RI, berdasarkan rekomendasi dari WHO dan hasil kajian epidemiologis di lapangan, telah mengidentifikasi beberapa kelompok yang menjadi prioritas utama untuk mendapatkan vaksin Mpox. Kelompok-kelompok ini dipilih berdasarkan risiko penularan yang lebih tinggi:

  1. Orang dengan Lebih dari Satu Pasangan Seksual
    Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual cenderung memiliki risiko lebih tinggi tertular virus Mpox, terutama jika aktivitas seksual dilakukan dengan individu yang tidak diketahui status kesehatannya. Beberapa studi menunjukkan bahwa penularan Mpox dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi .
  2. Orang yang Punya Riwayat Kontak Erat dengan Penderita Mpox dalam 2 Minggu Terakhir
    Individu yang memiliki kontak erat dengan penderita Mpox, terutama dalam dua minggu terakhir, juga termasuk kelompok berisiko tinggi. Kontak erat ini mencakup kontak fisik langsung, berbagi alat makan, atau tidur bersama. Vaksinasi pada kelompok ini dianggap sebagai strategi mitigasi yang efektif untuk mencegah penyebaran lebih lanjut .
  3. Petugas Kesehatan dan Laboratorium yang Menangani Kasus Mpox
    Petugas kesehatan, termasuk staf laboratorium, yang sering berhadapan dengan kasus Mpox sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi. Risiko penularan pada kelompok ini cukup tinggi mengingat mereka sering berinteraksi langsung dengan sampel atau pasien yang terinfeksi .
  4. Pria yang Berhubungan Intim dengan Sesama Jenis
    Pria yang berhubungan intim dengan sesama jenis (MSM) juga menjadi kelompok prioritas untuk vaksinasi. Studi epidemiologi telah menunjukkan adanya klaster penularan di kalangan MSM selama wabah Mpox yang terjadi di beberapa negara .

Kesimpulan

Mpox adalah ancaman kesehatan yang nyata, terutama bagi kelompok-kelompok tertentu dengan risiko tinggi. Meskipun ketersediaan vaksin di Indonesia mungkin belum meluas, upaya Kemenkes RI untuk menargetkan kelompok-kelompok yang paling berisiko merupakan langkah penting dalam pencegahan penyebaran penyakit ini. Dengan meningkatkan kesadaran tentang siapa saja yang sebaiknya mendapatkan vaksin, kita dapat membantu memutus rantai penularan dan melindungi masyarakat dari risiko infeksi Mpox.

Referensi

  • World Health Organization. (2022). Monkeypox. Retrieved from WHO Website.
  • Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Clinical Guidance for Smallpox Vaccine Use in a Post-Event Vaccination Program. MMWR. Morbidity and Mortality Weekly Report, 71(22), 734-739.
  • Reynolds, M. G., McCollum, A. M., & Nguete, B. (2019). Improving the Care and Treatment of Monkeypox Patients in Low-Resource Settings. Current Opinion in Infectious Diseases, 32(5), 418-423.
dr. Bryan John Junior

Graduated from Atma Jaya University, Dr. Bryan is known as a detail-oriented doctor who is dedicated fully to his patients. He consistently offers positive, lasting outcomes to her patients by recognizing their conditions and adapting treatments to their individualized needs.

Leave a Reply